Jumat, 05 April 2013

Resume Tugas Bahasa Indonesia

Diposting oleh Unknown di 01.39
Judul Buku      : Sansevieria Flora Cantik Penyerap Racun
Penulis             : Arie Wijayanti Purwanto
Tahun Terbit    : 2008

Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan nama “lidah mertua” ini merupakan tanaman perintis. Maksud dari tanaman perintis adalah tanaman purba yang mampu bertahan hidup dalam kondisi ekstrem, saat tanaman lain tidak bisa bertahan hidup. Tanaman yang tergolong famili Agaveaceae ini habitat aslinya adalah daerah tropis yang kering dan mempunyai iklim gurun yang panas. Tanaman ini mempunyai keindahan daun yang mempesona. Mulai dari motif, warna, bentuk, serta ukurannya menyebabkan tanaman ini diburu orang.
            Sansevieria ini mempunyai keunggulan yang jarang ditemukan pada tanaman lain. Diantaranya sangat resisten terhadap polutan bahkan mampu menyerapnya. Hal itu dikarenakan sansevieria mengandung bahan aktif pregnane glikosid yang mampu mereduksi polutan menjadi asam organik, gula, dan beberapa senyawa asam amino. Oleh karena itu, sansevieria sangat bagus diletakkan di dalam ruangan, maupun dijadikan penghias taman dijalan-jalan yang lalu lintasnya padat sebagai anti polutan(airfresherner).
            Sebagaimana tanaman monokotil lainnya, akar sansevieria berupa akar serabut. Selain akar serabut, ciri khas lain dari sansevieria adalah mempunyai rizhoma yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah atau tumbuh di dalam tanah. Bunga sansevieria termasuk berumah dua. Artinya, benang sari dan putik terletak pada bunga yang berbeda. Biji sansevieria akan masak pada setelah umur 2-5 bulan,  dan bijinya bersifat diploid. Artinya terdapat dua embrio dalam satu biji sehingga kemungkinan akan menghasilkan 2 jenis tanaman baru yang berbeda.
            Sansevieria dapat mengalami mutasi. Sansevieria yang mengalami mutasi akan berubah warna, guratan, dan bentuk daunnya. Umumnya, daun tanaman menjadi varigata yaitu corak dan warna daun menjadi tidak merata. Terkadang, perubahan tersebut bisa mendongkrak harga menjadi berkali-kali lipat hingga mencapai jutaan rupiah.
            Untuk pot yang cocok untuk sansevieria adalah dapat disesuaikan dengan jenis sansevieria. Sedangakn untuk media tanamnya, umumnya merupakan campuran dari bahan-bahan poreus, bahan organik, dan tanah. Beberapa bahan yang dapat digunakan sebgai media tumbuh sansevieria antara lain arang sekam : pasir malang : pupuk kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
            Untuk pemeliharaan sansevieria tidaklah sulit, karena sansevieria bukanlah tanaman yang membutuhkan perawatan ekstra. Kebutuhan cahaya sansevieria sebesar  1.000-10.000 food candle. Sehingga dapat diletakkan dalam ruangan. Untuk mencukupi kebutuhan akan cahaya, sinar matahari dapat diganti dengan cahaya lampu. Akan tetapi, tetap saja sesekali tanaman harus dikeluarkan untuk mencegah terjadinya etiolasi akibat kekurangan cahaya.
            Suhu optimal bagi sansevieria berkisar antara 24-290C pada siang hari dan 18-210C pada malam hari. Akan tetapi, tanaman ini masih tahan pada suhu yang ekstrem panas. Suhu rendah justru dapat menghambat pertumbuhannya.
            Sansevieria tidak membutuhkan air dalam jumlah yang banyak untuk tumbuh dan berkembang. Tanaman ini mampu menyimpan kelebihan air dalam sel-sel daunnya. Sedangkan untuk pemupukan sama seperti tanaman lainnya. Cara pemupukan dapat melalui akar atau daun. Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk majemuk. Artinya, pupuk yang kandungan nutrisinya lebih dari satu unsur. Tanaman sansevieria membutuhkan komposisi N-P-K seimbang, terlebih apabila warna daun tanaman kuning.
            Sansevieria termasuk tanaman yang mudah untuk diperbanyak. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan secara generatif dengan biji ataupun secara vegetatif dengan stek, pemisahan anakan, cabut pucuk, dan kultur jaringan (cloning).
            Hama pada sansevieria umumnya dari jenis serangga yang merusak tanaman, sedangkan penyakit yang menyerang adalah jamur dan bakteri. Hama yang sering menyerang sansevieria adalah siput dan thrips. Sedangkan penyakit yang menyerang sansevieria adalah busuk lunak (bacterial stem rot), busuk akar, dan bercak daun. Untuk pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara pengendalian mekanis, sanitasi, kultur teknik, pengendalian kimiawi, dan biopestisida nabati.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ardisty Blog's Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea