Selasa, 23 April 2013

Ruang dan Peralatan Kultur In Vitro

Diposting oleh Unknown di 20.55

1.      Fasilitas ruang dan peralatan yang ada dalam laboratorium Kultur In Vitro PUSITAN UMM
a.       Jenis ruang yang ada.
·                     Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruang yang berfungsi sebagai tempat untuk persiapan pekerjaan dalam kultur in vitro, seperti persiapan bahan tanaman, persiapan media, sterilisasi alat dan media, dan persiapan alat. Ruangan ini ada 2 yakni di laboratorium atas dan bawah.
·                     Ruang stok
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang belum digunakan serta media yang sudah disediakan. Namun, pada laboratorium PUSITAN UMM tidak ada ruang khusus seperti ini. Hanya sebagian besar bahan-bahan kimia tersebut disimpan dalam lemari es/kulkas yang terletak di ruang transfer.
·                     Ruang transfer
Ruang transfer adalah ruang yang digunakan untuk melakukan pekerjaan aseptik, antara lain isolasi bagian tanaman, sterilisasi eksplan, dan penanaman eksplan pada media. Di PUSITAN UMM ini ada 2 ruang transfer yakni di labortorium atas dan bawah.
·                     Ruang kultur
Merupakan ruangan untuk meletakkan botol-botol kultur dalam masa pertumbuhan eksplan. Ada 2 ruangan kultur yang tersedia di laboratorium bawah.
·                     Ruang analisis
Merupakan ruang yang digunakan untuk menganalisa hasil pekerjaan yang telah diselesaikan. Tidak ada ruangan khusus untuk ruang analisi namun ruangan ini dapat digabungkan dengan ruang persiapan baik di laboratorium atas maupun bawah.
·                     Areal cuci
Merupakan tempat untuk memcuci peralatan praktikum. Areal cuci ini terdapat pada ruang persiapan baik laboratorium bawah maupun atas.
·                     Ruang aklimatisasi
Ruangan yang dipergunakan untuk meletakkan bibit hasil kutur jaringan setelah keluar dari botol. Ruang ini diperlukan untuk adaptasi bibit dari lingkungan aseptik ke lapang.
b.      Peralatan pendukung yang ada pada setiap ruangan.
·                     Ruang persiapan
-          Timbangan analitik
-          Hot plate dan magnetic stirer
-          Agar dispenser
-          Microwave
-          Autoclave
-          Bunsen Burner
-          Alat-alat gelas
-          Alat-alat kecil
·                     Ruang stok
Lemari es/Kulkas
·                     Ruang transfer
-          Laminar air flow cabinet
-          Bunsen burner
-          Cawan petri
-          Hand sprayer
-          Alat diseksi
·                     Ruang analisis
Mikroskop, kaca preparat dan penutupnya.
·                     Aklimatisasi
Rak, lampu, automatic tme switch, AC

2.      Prosedur kerja peralatan :
a.       Laminar air flow cabinet
1. Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badan dan mata.
2. Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dalam laminar air flow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus.
3. Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus untuk mensterilkan LAF.
4. Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow.
5. Nyalakan lampu dalam LAF.
6. LAF sudah siap untuk digunakan.
b.      Autoclave
Autoclave manual
Cara kerja :
1. Diisi panci luar dengan air, kalau dapat dengan aquadest untuk menghindarkan pengendapan Ca yang biasa terdapat pada air ledeng, sebanyak 1 liter untuk autoclave kecil dan 1,5 liter untuk auntoclave besar atau secukupnya.
2. Botol-botol media yang akan disterilkan, dimasukkan ke dalam panci dalam. Disusun botol-botol tersebut hingga mencapai permukaan panci.
3. Ditutup dengan erat, dipastikan penutup tertutup dengan rapat.
4. Dibiarkan katup pengeluaran uap dalam keadaan terbuka.
5. Autoclave dihubungkan ke saluran listrik.
6. Dinyalakan dan dibiarkan sampai panas, kemudian ditutup katup pengeluaran uap.
7. Suhu yang digunakan adalah 121 oC dengan tekanan 17,5 – 18 psi.
8. Selama sterilisasi jangan meninggalkan Autoclave dan mengerjakan hal yang lain di ruang lain,karena tekanan dapat meningkat sampai melewati batas. Keadaan ini berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan alat..
9. Dibiarkan autoclave beberapa saat, bila sudah selesai, dimatikan.
10. Uap dikeluarkan sedikit-sedikit dengan mengatur katup pengeluaran uap.
11. Setelah tekanan turun sampai 0, dibuka penutup autoclave secara perlahan, dan dikeluarkan alat-alat yang sudah steril tersebut.
Autoclave digital

Cara kerja :
1. Diisi panci luar dengan air, kalau dapat dengan aquadest untuk menghindarkan pengendapan Ca yang biasa terdapat pada air ledeng, sebanyak 1 liter untuk autoclave kecil dan 1,5 liter untuk auntoclave besar atau secukupnya.
2. Botol-botol media yang akan disterilkan, dimasukkan ke dalam panci dalam. Disusun botol-botol tersebut hingga mencapai permukaan panci.
3. Ditutup dengan erat, dipastikan penutup tertutup dengan rapat.
4. Diperiksa bagian exhaust, posisi dalam keadaan tertutup.
5. Autoclave dihubungkan ke saluran listrik.
6. Disetel waktu, suhu, dan tekanannya : 15 menit, 121oC, dan tekanan 1 atm.
7. Dibiarkan autoclave beberapa saat, bila sudah selesai ada tanda bunyi. Secara otomatis autoclave akan mati.
8. Uap dikeluarkan sedikit-sedikit dengan mengatur katup pengeluaran uap / exhaust.
9. Setelah tekanan turun sampai 0, dibuka penutup autoclave secara perlahan, dan dikeluarkan alat-alat yang sudah steril tersebut.pH meter
Cara kerja alat ini adalah dengan cara mencelupkan bahan yang akan diukur (kira-kira kedalaman 5cm) dan secara otomatis alat bekerja mengukur. Pada saat pertama dicelupkan angka yang ditunjukkan oleh display masih berubah-ubah, tunggulah kira-kira 2 sampai 3 menit sampai angka digital stabil.
c.       pH meter
1.    Stop kontak dihubungkan dengan sumber listrik dibiarkan selama 10 menit
2.    Elektroda dicuci dengan aquades dan dikeringkan dengan tissue
3.    Tombol pengatur suhu diputar sesuai suhu bahan yang akan ditera
4.    Elektroda dicelupkan ke dalam standar buffer
5.    Tombol pH diarahkan pada pH standard
6.    Tombol pH diarahkan ke Stand By
7.    Elektroda dicuci dicuci dengan aquades dan dikeringkan dengan tissue
8.    Elektroda dicelupkan ke larutan sample
9.    pH larutan dibaca pada skala pH
10. Tombol pH diputar ke posisi stand by dengan elektrode dicuci dengan aquades kemudian dikeringkan dengan tissu
11. Elektrode dimasukkan ke dalam larutan standar dan stop kontak dicabut
d.      Hot Plate dan Magnetik Stirer
1.  Sambungkan stop kontak ke stavolt bersumber arus 220 Volt
2.  Tekan tombol STIR putar tombol sesuai dengan RPM yang diinginkan
3.  Tekan tombol  HEAT untuk mengatur suhu dari suhu rendah (LO) ke suhu
tinggi (HI)
4.  Letakkan sampel ditempat yang terbuat dari kaca yang akan dipanaskan
dan atau distirer
5.  Masukkan magnet yang telah dibersihkan kedalam sampel
6.  Setelah selesai putar tombol HEAT ke posisi off
7.  Putar tombol STIR ke posisi min
8.  Matikan tombol ON
9.  Cabut stop kontak
e.       Timbangan analitik
1. Tancapkan stop kontak pada stavolt.
2. Tekan tombol On kemudian tunggu hingga muncul angka 0,0000 g.
3. Masukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan membuka kaca tidak begitu lebar supaya tidakmempengaruhi perhitungan karena neraca analitik ini sangat peka.
4. Tutup kaca neraca analitik.
5. Ditekan tombol zero supaya perhitungan lebih akurat.
6. Dimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membuka kaca tidak begitu lebar, begitu pun ketika akan menambahkanatau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa yang diinginkan.
7. Tutup kaca.
8. Tunggu hingga angka di layar monitor neraca analitik tidak berubah-ubah dan sesuai dengan massa yang diinginkan.
9. Ambil bahan yang telah ditimbang.
10. Tekan tombol Off hingga tidak ada angka di layar monitor neraca analitik.
11. Lepas stop kontak dari stavolt

3.      Fungsi peralatan
a.       Agar dispenser
Berfungsi sebagai alat penyeteril air, air ini akan digunakan untuk pengenceran media maupun larutan stok atau yang lainnya.
b.      Mikrokop
Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari dua buah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda renik (sangat kecil) supaya terlihat lebih besar.
c.       Shaker
Digunakan untuk mengatur suhu dan mengkojok.
d.      Almari es
Untuk menyimpan bahan-bahan kimia (larutan stok) yang akan digunakan.
e.       Laminar air flow
Berfungsi untuk preparasi bahan-bahan mikrobiologi agar tidak terkontaminasi dengan udara luar, alat ini dilengkapi dengan lampu UV yang dapat mematikan bakteri dalam ruangan laminar.
f.       Hot plate dan magnetik stirer
Berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.
g.      Automatic time switch
Mengatur secara otomatis pemadaman lampu sesuai waktu yang telah diatur sebelumnya.
h.      Autoclave
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
i.        Inkubator
Alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol, dan juga untuk mensterilisasi pada suhu yang tinggi namun kering. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
j.        pH meter
Alat untuk mengukur pH.
4.      Komponen peralatan beserta fungsinya.
a.       Laminar air flow cabinet
Pada laminar air flow cabinet, terdapat 2 macam filter :
1. Pre-filter, yang menggunakan saringan pertama terhadap debu-debu dan benda-benda yang kasar. Pori-porinya kira-kira 5mm sehingga efisiensinya dapat mencapai 95mm untuk objek-objek yang > 5mm.
2. HEPA filter dengan pori-pori 0.3 m dan terdapat pada bidang keluar udara kearah permukaan tempat kerja.
b.      Autoclave
Komponen-komponen autoklaf :
. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
. Katup pengeluaran uap
. pengukur tekanan
. klep pengaman
. Termometer
. Lempeng sumber panas
c.       Shaker
1. Tombol power swich berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan rotary shaker
2. Tombol pengatur suhu
3. Timer yaitu tombol pengatur waktu
4. Kran rotary shaker
d.      Hot plate dan magnetik stirer
Sebuah pengaduk magnetik atau mixer magnetik adalah perangkat laboratorium yang menggunakan medan magnet berputar untuk menyebabkan batang pengaduk direndam dalam cairan berputar sangat cepat, sehingga aduk.
e.       pH meter
Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda (probe pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ardisty Blog's Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea