SEJARAH
SIRIH MERAH
Pada awal tahun 2002,
di sebuah desa di lereng Gunung Merapi, herbalis Bambang Sadewo, penulis buku
Basmi Penyakit dengan Sirih Merah, secara tidak sengaja menemukan tanaman ini.
Warna bagian bawahnya merah mengkilap dengan bentuk daun tidak berbeda dengan
sirih hijau. Tamanannya menjulur memanjang dan beruas.
Rasa daun sirih merah
sangat pahit. Aromanya lebih tajam bila dibandingkan dengan sirih hijau
Secara tradisional,
daun sirih digunakan sebagai pelengkap dalam upacara adat, misalnya dalam
perkawinan adat Jawa. Daun sirih juga dimanfaatkan untuk menjaga kebersihan
gigi dan mulut dengan menyusurnya (makan sirih).
Tanaman
sirih mempunyai banyak spesies dan memiliki jenis yang beragam, seperti sirih
gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning dan sirih merah. Semua jenis
tanaman sirih memiliki ciri yang hampir sama yaitu tanamannya merambat dengan
bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai yang tumbuh berselang seling dari
batangnya.
Namun,
belakangan ini tanaman sirih merah (Piper
betle L. Var rubrum), naik daun karena dipercaya memiliki manfaat obat yang
jauh lebih beragam. Bentuknya pun jauh lebih menarik daripada sirih biasa.
Meski belum
diketahui dengan pasti asal tanaman obat ini, sirih merah sering ditemui di
berbagai daerah. Contohnya di lingkungan keraton Yogyakarta dan lereng Gunung
Merapi, Papua, Jawa Barat, Aceh, dan beberapa daerah lainnya.
Silahkan DOWNLOAD
0 komentar:
Posting Komentar