Bab
I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia ini memungkinkan
dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan
perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia
sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Di antara tanaman
sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah sawi.
Dewasa ini telah banyak jenis-jenis
sayur yang dapat dengan mudah ditemui. Hampir seluruh petani kini memakai
bahan-bahan kimia dalam penanganan usaha taninya. Padahal dengan menggunakan
bahan organik dalam sistem pertaniannya maka akan lebih menghemat pengeluaran.
Karena bahan-bahan organik seperti pupuk dan pestisida dapat diproduksi
sendiri.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
pertanian organik?
2. Tanaman apa saja yang
ditanama oleh Pak Mulyono?
3. Bahan organik apa saja yang
digunakan Pak Mulyono?
4. Bagaimana cara memilih bibit
sawi yang bagus?
5. Bagaimana cara penanaman
sayuran sawi?
6. Bagaimana cara pemeliharan
sawi yang baik?
7. Hama apa saja yang menyerang
sawi?
8. Manfaat apa yang ada pada
sawi?
9. Kandungan apa saja yang
terdapat pada sawi?
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
pertanian organik?
2. Bagaimana cara penanaman
sawi?
3. Hama apa saja yang menyerang
tanaman sawi?
4. Manfaat apa yang ada pada
sawi?
5. Kandungan apa saja yang ada
pada sawi?
1.4 Tujuan Penulisan
1.Sebagai salah satu tugas
mata kuliah Pengantar Ilmu Pertanian (PIP).
2. Untuk mengetahui usaha
tani yang menggunakan bahan organik.
3. Untuk mengetahui
bagaimana cara menanam sayur-sayuran orgnik, seperti sawi.
1.5 Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan
melalui observasi dengan metode wawancara.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui berbagai macam
sayuran organik yang ditanam Pak Mulyono.
2. Menegetahui cara menanam
sawi daging.
3. Mengetahui berbagai macam
hama yang menyerang sawi.
4. Mengetahui kandungan serta
manfaat sawi.
Bab II
Pembahasan
2.1 Pertanian Organik
Pertanian
organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan
bahan kimia sintetis. Kalau berbicara tentang pertanian organik maka, pasti
berhubungan dengan tanaman organik. Tanaman organik adalah tanaman yang sistem
peliharaanya menggunakan bahan-bahan organik. Beberapa tanaman Indonesia yang
berpotensi untuk dikembangkan dengan teknik pertanian organik adalah padi, hortikultura sayuran dan buah (contohnya: brokoli, kubis merah, jeruk, dll.), tanaman perkebunan (kopi, teh, kelapa, dll.), dan rempah-rempah. Pengolahan pertanian organik didasarkan pada prinsip
kesehatan, ekologi, keadilan, dan perlindungan.
Yang
dimaksud dengan prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan
pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman, hewan,
bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling
berhubungan dan tidak terpisahkan. Pertanian organik juga harus didasarkan pada
siklus dan sistem ekologi kehidupan. Pertanian organik juga harus memperhatikan
keadilan baik antarmanusia maupun dengan makhluk hidup lain di lingkungan.
Untuk mencapai pertanian organik yang baik perlu dilakukan pengelolaan yang
berhati-hati dan bertanggungjawab.
2.2 Profil Petani
Nama :
Mulyono
Umur :
54 tahun
Hobby :
Bertanam
Pendidikan :
SD
Nama Istri :
Meia Cindrawati
Nama Anak :
Devi Ibing
Devi Ibung
2.3 Usaha Tani
Dewasa
ini petani mulai enggan untuk bertani menggunakan teknik pertanian organik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pertanian ini adalah berbagai
bahan pendukung pemeliharaan tanaman yang bersifat kimia mudah didapat dan
sampai sekarang masih bersubsidi.
Ada
beberapa petani yang menggunakan teknik pertanian organik. Salah satunya adalah
Bapak Mulyono yang berasal dari Batu. Beliau menanam sayuran dengan teknik
pertanian organik. Tidak hanya sayuran namun juga beberapa buah yang beliau
tanaman menggunakan teknik pertanian organik ini.
Ada
beberapa jenis sayuran yang beliau tanam dalam lahan seluas 1,4 hektare yang
beliau miliki. Diantaranya adalah sawi daging, brokoli (putih dan hijau),
bawang pre (daun bawang), andewi merah, lorenzo, kailan dan siomak. Diantara
sayuran yang disebutkan diatas, sawi daging adalah sayuran yang banyak dipesan
(diorder).
Cara
bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada
umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan,
penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta
pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang
sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel,
bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung
tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu. Berikut ini akan dibahas
mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.
2.4 Cara Penanaman Sawi
2.4.1
Pemilihan Bibit
Benih
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik
akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Benih sawi berbentuk bulat,
kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih
coklat kehitaman. Benih yang akan digunakan
harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus diperhatikan lama
penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga
harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan
alumunium foil. Apabila benih yang digunakan dari hasil pananaman haruslah diperhatikan
kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus
berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih
terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan
dilakukan mesilnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan lama
penggunaan.
2.4.2
Pengolahan Tanah
Pengolahan
tanah secara umum adalah melakukan penggemburan dan pembuatan bedengan. Tahap-tahap
pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi
udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang
akan menambah kesuburan lahan yang akan digunakan. Tanah yang hendak
digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan
yang tumbuh. Dan bebas dari daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada
cahaya matahari secara langsung. Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul
sedalam 20 sampai 40 cm.
Pemberian
pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh pemberian pupuk
kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan saat penggemburan
agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan. Bila
daerah yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran.
Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini
dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 sampai 4 minggu
sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melakukan penggemburan tanah yaitu 2
– 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam.
2.4.3
Pembibitan
Pembibitan
dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman. Karena lebih
efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya. Sedang ukuran
bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter. Curah
hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm. Dua minggu sebelum
di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk kandang. Cara
melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah
setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3 – 5 hari
benih akan tumbuh setelah berumur 1 - 4 minggu sejak disemaikan tanaman
dipindahkan ke bedengan.
2.4.4
Penanaman
Bedengan
dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi
bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman
dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk kandang. Sedang jarak tanam
dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm. Pilihlah bibit yang baik,
pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu membuat lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 –
10 cm.
2.4.5
Pemeliharaan
Pemeliharaan
adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan
didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini
tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu
melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba
kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak
terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.
Tahap
selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah
penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Selanjutnya
tahap yang dilakukan adalah penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian
tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati
atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru. Penyiangan
biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan
kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1
atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan
bersamaan dengan penyiangan. Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu
tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok the sekitar 25
gram dilarutkan dalam 25 liter air dapat disiramkan untuk 5 m bedengann benih
tidak lebih dari 3 tahun.
2.4.6
Panen dan Penanganan Pasca Panen
Dalam
hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya. Umur
panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu
melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2
macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian
pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.
Ada
dua tahap pemanenan untuk sawi daging yang dilakukan Pak Mulyono yakni; yang
pertama untuk sawi yang berukuran kecil atau biasa disebut baby dan untuk yang berukuran besar. Untuk pemanenan baby membutuhkan waktu sekitar 2 minggu
setelah dipindahkan kebedengan. Dan untuk sawi yang berukuran besar dapat
dipanen kurang lebih 4 minggu setelah dipindahkan kebendengan.
Pesanan
atau order sayur produksi Pak Mulyono ini telah menembus supermarket. Hampir
setiap hari selalu ada pesanan.
Pasca panen sawi yang
perlu diperhatikan adalah :
1.Pencuciandan pembuangan
kotoran
2.Sortasi.
3.Pengemasan.
4.Penympanan.
5.Pengolahan.
2.3 Hama dan Penyakit
2.5 Hama pada tanaman sawi
Ada
beberapa hama dan penyakit yang dapat menyerang sawi, yakni ;
1.Ulat
titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).
2.Ulat
tritip (Plutella maculipennis).
3.Siput
(Agriolimas sp.).
4.Ulat
Thepa javanica.
5.Cacing
bulu (cut worm).
Penyakit
pada tanaman:
1.Penyakit
akar pekuk.
2.Bercak
daun alternaria.
3.Busuk
basah (soft root).
4.Penyakit
embun tepung (downy mildew).
5.Penyakit
rebah semai (dumping off).
6.Busuk
daun.
7.Busuk
Rhizoctonia (bottom root).
8.Bercak
daun.
9.Virus
mosaik.
2.6 Manfaat Sawi
- Biasanya menjadi sayuran pendamping mie atau
pangsit
- Mampu menangkal hipertensi, penyakit jantung, dan
berbagai jenis kanker.
- Menghindarkan ibu hamil dari anemia.
- Dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
seperti stroke, dan jantung koroner.
- Sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal
di tenggorokan pada penderita batuk.
- Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah.
- Memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan
memperlancar pencernaan.
2.7 Kandungan dalam Sawi
Sawi
banyak mengandung vitamin dan mineral. Kadar vitamin K, A, C, E, dan folat pada
sawi tergolong dalam kategori excellent. Mineral pada sawi yang tergolong dalam
kategori excellent adalah mangan dan kalsium. Sawi juga excellent dalam hal
asam amino triptofan dan serat pangan (dietaryfiber).
Vitamin
K mempunyai potensi dalam mencegah
penyakit-penyakit serius, seperti penyakit jantung dan stroke, karena efeknya
mengurangi pengerasan pembuluh darah oleh faktor timbunan plak kalsium. Vitamin
K juga terkait dengan pengaturan protein tulang dan kalsium di dalam tulang dan
darah, sehingga dapat menjaga tulang dari proses osteoporosis. Selain it juga
digunakan untuk menangani kanker karena dapat bertindak sebagai racun bagi
sel-sel kanker, tetapi tidak membahayakan sel-sel yang sehat.
Vitamin
A berperan menjaga kornea mata
agar selalu sehat. Mata yang normal biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan
lemak kental yang dikeluarkan sel epitel mukosa, sehingga membantu mencegah
terjadinya infeksi. Kekurangan vitamin A membuat sel epitel akan mengeluarkan
keratin, yaitu protein yang tidak larut dalam air dan bukan mukus. Bila sel-sel
epitel mengeluarkan keratin, selsel membran akan kering dan mengeras, dan bila
tidak segera diobati akan menyebabkan kebutaan.
Peran
utama vitamin C adalah dalam pembentukan kolagen interseluler. Kolagen
merupakan senyawa protein yang banyak terdapat dalam tulang rawan, kulit bagian
dalam tulang, dentin, dan vascular endothelium. Vitamin C sangat penting
perannya dalam proses hidroksilasi dua asam amino prolin dan lisin menjadi
hidraksiprolin dan hidroksilisin. Kedua senyawa ini merupakan komponen kolagen
penting. Selain itu, vitamin C sangat berperan dalam penyembuhan luka serta
daya tahan tubuh melawan infeksi dan stres.
Peran
Asam folat dalam proses sintesis nukleoprotein merupakan kunci
pembentukan dan produksi butir-butir darah merah normal dalam sumsum tulang.
Asam folat juga terlibat dalam proses oksidasi fenilalanin menjadi tirosin.
Kandungan
Kalsium yang tinggi pada sawi dapat mengurangi hilangnya bobot tulang
yang biasa terjadi pada usia lanjut. Tekanan darah tinggi juga dapat disebabkan
oleh rendahnya kadar kalsium di dalam darah.
Kandungan
Mangan pada sawi digunakan untuk proses metabolisme tubuh, sedangkan triptotan
merupakan protein utama penghubung antarsaraf dan pengatur pola kebiasaan
(neurobehaviour} yang berdampak kepada pola makan, kesadaran, persepsi atas
rasa sakit, dan pola tidur.
Kandungan
Vitamin E pada sawi dapat berfungsi sebagai antioksidan utama di dalam
sel. Selain itu juga berperan baik untuk mencegah penuaan.
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Meski banyak petani yang memilih usaha
taninya dengan memakai bahan kimia, namun tidak untuk Pak Mulyono. Beliau
begitu eksis dengan usahanya dibidang pertanian dikhususkan pada tanaman
sayur-sayuran. Beliau dengan sangat percaya diri memakai bahan-bahan organik
yang sampai saat ini membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Tidak hanya dari
hasil panen yang sangat bagus jika memakai bahan-bahan organik namun dalam hal
finansialpun sangat memuaskan.
0 komentar:
Posting Komentar